Monday, December 22, 2014

Selamat Hari Ibu

Diposkan oleh Unknown di Monday, December 22, 2014 0 komentar
Hari ibu. Ya, tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai hari ibu. Entah bagaimana kisah dan sejarahnya sehingga setiap tanggal tersebut diperingati sebagai hari ibu. Namun bagi aku sendiri, hari ibu itu merupakan hari di mana kita—seharusnya—mengingat seorang wanita yang sangat berharga dalam hidup kita. Bersyukurlah ketika kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa menatap, menggenggam, memeluk, hingga membahagiakan beliau. Satu hal yang membuat beliau bahagia—sebenarnya—seharusnya, yaitu dengan mengucapkan “Aku sayang Ibu”.

Masih ingatkah kapan terakhir kita mengatakan hal seperti itu? Iya, bahkan aku pun, hingga saat aku menulis ini, aku melupa. Mungkin, kebanyakan dari kita menganggap hal tersebut adalah hal yang sepele, tapi ketahuilah, ibu yang mendengar kalimat ungkapan kasih sayang dari anaknya akan merasa sangat bahagia. Ah, sepele. Ah, masa sih? Ah, katrok. Ah, ngga perlu mengatakan hal seperti itu, kan ibuku sudah tahu kalau aku sayang sama beliau. Ah, ungkapan itu ngga penting, yang penting itu adalah bukti. Ah, hanya ucapan. Ah, Ah, Ah, dan Ah yang lainnya. Iya, itu anggapan kita, kan? Tentu. Karena kita belum sepenuhnya menjadi seorang ibu. Tak banyak orang yang bisa mempunyai naluri sebagai seorang ibu. Apalagi kita yang posisinya hanya sebagai anak, kita tak akan pernah tahu rahasia terbesar seorang ibu kepada anaknya. Rahasia kasih sayang yang kita tidak pernah tahu, tak pernah beliau jelaskan, tak pernah beliau deskripsikan, hanya bisa kita rasakan ketika kita sudah sampai pada titik di mana beliau saat ini.

Ibu, kami terlalu kecil untuk bisa mengartikan besarnya kasih sayangmu. Iya kami paham, memberikan kasih sayang bukan hanya di saat 22 Desember seperti hari ini. Seharusnya kasih sayang itu diberikan setiap saat. Tetapi, banyak dari kita yang mungkin lupa, dikarenakan sibuk dengan misi mencari jati diri untuk membahagiakan keluarga, dan lain sebagainya. Melalui momen inilah, tertanggal 22 Desember, sesibuk apapun kita, segiat apapun kita mengejar mimpi, kita akan mengingat sosok itu. Hingga terkadang meneteskan air mata, mengingat setiap langkah yang pernah kita lalui sejak kecil, mengingat kejadian unik saat bersama, mengingat hal-hal yang terlihat bodoh saat kaupercaya bahwa sesendok nasi yang beliau suapi dulu adalah pesawat yang terbang lalu masuk ke mulut. Semuanya indah, dan lucu ketika kaumengingatnya sekarang. Beliau pernah ada, bahkan ketika beliau diambil Tuhan, beliau tetap PERNAH ada.

Ibu, aku ingin momen ini menjadi momen yang indah setiap tahunnya, menjadi momen yang tak tertulis secara resmi di buku, tetapi akan tetap tercatat di dalam memori kita, memori kenangan yang tak akan pernah kita lupakan, sampai mimpi-mimpi ini tercapai, sampai tangan ini lelah menggapai, sampai keringat ini menjadi manis, dan sampai semua orang tahu, Aku menyayangimu, Ibu.


Malang, 22 Desember 2014
Untuk wanita yang kuat menahan hidup
Merelakan apapun demi keluarganya
Demi suami dan anak-anaknya
Wanita sederhana
Namun istimewa
Ibu.


Tuesday, December 16, 2014

Kisah Klasik Studio Photo

Diposkan oleh Unknown di Tuesday, December 16, 2014 0 komentar
Hari ini, aku ingin berterima kasih. Terima kasih untuk semua sahabat yang saat ini masih bertahan menghadapi manusia yang satu ini. Terima kasih untuk semua cinta, terima kasih untuk semua asa, terima kasih untuk segala kasih sayang yang mungkin tak bisa kubalas satu persatu. Aku harap ini hanya tulisan abadi yang takkan pernah terbaca oleh siapapun yang menganggapnya tidak penting. Aku ingin tulisan ini abadi, tak seperti manusia yang keinginnya selalu berubah-ubah setiap saat. Ya, itu sifat alamiah manusia.

Aku pernah bermimpi, bermimpi bisa selamanya berhubungan baik denganmu. Tapi aku salah, semua sudah berubah, semua terlalu sibuk dengan kesibukan masing-masing, bahkan aku, kau, dia, mereka. Kebersamaan kita semua yang dahulu hangat, berubah seketika dan menjadi hambar saat rasa berubah menjadi cinta. Aku benci harus merasakan ini untuk kesekian kalinya. Aku memang bukan orang hebat dalam hal seperti ini, bukan pula orang yang pandai mencari celah untuk mendapatkan kebahagiaan. Tapi mungkin, aku terlalu lihai bersembunyi di balik awan tebal. Aku hobby menggumpalkan awan hingga hitam pekat, membuat mendung sekelilingnya, tapi tak kunjung menjatuhkan titik-titik air, karna aku tahu, bunga-bunga masih ingin memerlukan mentari.

Iya, aku tahu. Kita lelah dengan segala macam perkataan mereka. Dan aku lelah dengan perasaanmu yang selalu terlihat tak menyukai sikap mereka. Aku lelah. Semua potret kehidupanmu, dan semua potret kehidupanku, kita sama-sama menyukainya. Aku ingat satu perkataanmu, dulu, “sifat kita hampir sama ya, apa karena golongan darah kita sama-sama A?”

Mungkin, aku sudah merasa tak nyaman lagi, entah aku yang berubah, kamu yang berubah, atau mereka yang berubah. Semua tak lagi sama. Iya aku tau, tidak ada kehidupan di dunia yang abadi, semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu. Semua akan kembali pada jalan yang Ia kehendaki.

Aku bermimpi, dan aku berdoa, semoga kauselalu dilindungi Tuhan, pernah atau tidaknya kau menggores perasaanku, anggap saja itu sebuah pertunjukan wayang, dan itu lucu. Terima kasih untuk semua kisah klasik yang pernah kita lalui. Aku bahagia saat kita saling mencintai, dan maafkan jika sekarang aku mencari jalanku sendiri, di titik yang tak pernah kauketahui.


Aku yakin, waktu yang akan menjelaskanmu, menjelaskan mereka.
Untuk Tuan YieRPi, semua penghuni studio itu.
Dan semua kisah klasik kita.
:”)


 

just say WHATEVER ツ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea