Aku terus berjalan melintasi kesunyian
Aku terus berpacu melawan waktu yang membisu
Aku tak peduli, ku takkan berhenti dan mencari
Satu cinta yang kupercaya
Satu cinta untuk semua
Satu cinta yang bersinar menerangi dunia
Apa lagi yang kau takutkan
Hadapi semua kenyataan
Dalam cinta ada jalan
Karena cintalah jawaban
Apa jadinya kita bila cinta tak lagi ada
Aku, aku yang hampa, lantunkan doa, hantarkan luka
Terngiang lantunan syair
lagu itu. Memang, aku seharusnya tak peduli, takkan pernah berhenti untuk
berlari. Jatuh memang sakit, tapi bukan berarti aku harus berhenti di titik
ini.
Aku menyukai sebuah
perjalanan, meskipun perjalanan itu panjang, bahkan aku tak tahu ujung dari
jalan ini apa selain surga dan neraka. Satu cinta ini akan terus abadi bersama
waktu, mengalir dengan kepastian yang belum kutemukan. Aku begitu melihat
banyaknya daun yang tumbuh maupun berguguran di setiap musimnya. Aku tak
peduli. Ini jalanku.
Am I crazy? Tuhan, aku
ingin segera di titik itu, menari dengan riang tanpa beban. Menikmati setiap
hilir angin yang berhembus. Melawan semua ketakutanku selama ini. Apa aku gila?
Aku gila dan sangat menikmati perjalanku mencari waktu.
Terkadang aku tertawa
dengan hidup yang tidak berpihak padaku. Tertawa pada hidup mereka yang
menurutku lucu. Bahkan tertawa pada hidupku sendiri yang mana pemeran
utamanya—aku, sangat menggilai semua adegan yang ada di sana. Begitu bodohnya
aku ketika semua yang aku lakukan diluar pradugaku. Lucu!
Hey. Selamat wisuda Tuan.
Akhirnya kausampai pada titik yang sangat kauharapkan daridulu. Mungkin, aku
bukanlah satu-satunya orang yang berjuang di belakangmu saat kaumasih berjuang,
ada orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-temanmu yang lain, yang sangat
mendukungmu.
Kausudah sampai di titik
ini Tuan. Berterima kasihlah pada mereka yang selalu mendukungmu ya! I am
proud. Kaulebih hebat dibandingku. Lucunya, kamu masuk di list sahabat yang
paling aku sayangi—yang mana isi dari list-list tersebut adalah orang-orang
yang selalu bisa memberiku makna untuk melanjutkan hidup, inspirasi buatku.
Semua tak selalu manis,
Tuan. Bahkan untuk berjalan pun seorang bayi harus jatuh berkali-kali hingga ia
bisa berlari. Sampai ia bisa berlari pun, terkadang ia terjatuh sesekali,
itulah nikmatnya hidup, dan aku bersyukur atas semua yang Tuhan berikan padaku
sampai di titik di mana aku berdiri.
Aku menulis ini ketika
aku hanya bisa tersenyum melihat semua orang yang aku sayangi merasakan bahagia
atas pencapaian yang mereka jalani. Aku bangga, aku bersyukur Tuhan memberikanku
kesempatan untuk menikmati hidup bersama kalian. Aku tak akan pernah lupa atas
setiap jejak yang kita lalui demi mencapai mimpi.
Selamat atas pencapaian
ini, si anak sulung ini masih di bawah, masih merintis jalan sepertimu, dengan jalan
setapak yang berbeda. Nikmati hidupmu lebih dalam, syukuri. Sampai bertemu di
ujung jalan sana, semoga kaumasih mengenalku kelak.
Aku..
terus berpacu
melawan waktu, yang membisu.
“Satu Cinta-Ari Lasso”
-290315-
0 komentar:
Post a Comment
Tuliskan komentar Anda di bawah ini.