Terkadang banyak hal lucu
yang telah kita ciptakan hingga hari ini, tanpa kita sadari. Hal yang pernah
begitu sangat menyakitkan, bahkan sekarang menjadi hal yang sangat menggelikan,
lucu.
Mungkin inilah yang
dinamakan sebuah “fase”. Fase di mana semua perubahan terjadi. Perubahan
menjadi orang yang tak seperti dulu. Aku rasa, orang tua kita yang dulu pernah
merasakan di posisi kita saat ini mungkin sebenarnya sedang terbahak-bahak
melihat sikap kita yang bahkan seperti orang “bodoh”. Terlalu bergembira di
atas sesuatu yang tidak penting. Terlalu bangga atas sesuatu yang dianggap
membahagiakan. Padahal, terkadang semuanya tidak se-equivalen itu.
Kalau boleh waktu
diutak-atik, aku ingin menjadi tua dulu baru kemudian berakhir menjadi bayi.
Hanya tua yang akan membuat kita memahami sebuah perjalanan panjang. Tetapi,
jika pun kita menjadi tua terlebih dahulu, kita tidak akan memahami sebuah
perjalanan tersebut, karena kita belum mengalami perjalanan panjang yang
sebenarnya. Ah, semuanya terlalu lucu untuk ditertawakan.
Kalian tahu, hal yang
paling lucu adalah, ketika kalian mencurigai sesuatu, lalu mencari tahu dengan
cara-cara yang tersembunyi, kemudian lambat laun kecurigaan tersebut memberikan
hasil positif. Sebenarnya kalian terluka, sakit, tapi bagiku itu sebaliknya.
Itu adalah lawakan terlucu yang pernah ada. Dalam diam aku tertawa, dalam
hening aku menerawang lebih jauh, lalu berpikir dan berkata “aku pernah di
posisi itu, dan sangat bodoh pernah berada di posisi itu, dan melakukan hal-hal
yang saat ini sangat lucu—ternyata.
Ketahuilah, semua yang
terjadi dan pernah kalian lakukan dulu, akan menjadi sesuatu yang lucu saat
ini. Coba saja mulai mengingat, hal-hal bodoh yang pernah kalian lakukan.
Pernah disuapi ibu dengan menerbangkan sendok yang berisi makanan dan
mendaratkannya di mulut kalian, pernah menangis karena berpisah dengan orang
yang kalian sayangi, pernah menelpon hingga larut malam bahkan tidak tidur,
pernah dipanggil teman tetapi tidak mau menoleh karena terlalu asyik dengan
seseorang yang spesial, pernah smsan sampai tidak merasakan kalau jari-jari
tangan sampai keriting, bahkan pernah bertengkar untuk sesuatu yang tidak
penting. Hahahaha! Kalau boleh aku tulis di sini, tulisannya akan menjadi
panjang kali lebar kali tinggi samadengan luas balok! :3
Bahkan, kalian tahu, kita
saat ini yang menertawakan kebodohan masa silam, sebenarnya tanpa sadar sedang
melakukan kebodohan untuk ditertawakan di masa yang akan datang,. Ya, itulah
manusia. Ada saatnya kita sadar, ada saatnya pula kita terlalu terlena dengan
kebahagiaan.
Aku di sini hanya ingin
memberikan satu quote, “kuat yang
sebenarnya adalah ketika kalian mampu tertawa saat menangis, dan menangis saat
tertawa.”
Sekian dari aku, selamat memainkan
lawakan, aku doakan semoga lucu. ;)
Saat tersadar akan sebuah lelucon,
Lelucon yang berkedok sinetron
Aku pernah menjadi pemain,
Dan sekarang menjadi penonton.
0 komentar:
Post a Comment
Tuliskan komentar Anda di bawah ini.