Tuesday, September 10, 2013

Anonymous time..

Diposkan oleh Unknown di Tuesday, September 10, 2013
Kulihat langkah kakimu tetap menyusuri pasir putih itu, mencari karang yang tak kuketahui untuk apa. Hati gerangan, pikiran melayang, membiru bersama lautan luas membentang. Angin yang menerpamu, tak mampu menggoyahkan tubuh tegap yang selalu kukenal itu. Baju tebal menyelimuti tumpukan daging yang entah seberapa, namun mampu membungkus gumpalan darah yang menghidupimu.

Aku belum bisu, aku pun belum buta. Aku masih bisa merasakan hamparan laut yang indah, tempat yang kausukai. Aku masih bisa melihatmu menari riang diatas deburan ombak pemecah karang. Kaubegitu menyukai suasana angin sore untuk sekedar menjejakkan kaki di pasir-pasir itu.

Aku di sini! Ya! Aku di sini melihatmu bahagia di sana, entah sama ataupun tidak yang kita rasakan. Aku bak orang bisu, hanya bisa menyunggingkan senyuman dibalik lincah tarianmu mengiringi ombak. Kulihat bebatuan yang masih kokoh meski beribu kali dihantam ombak, tak bisakah aku seperti itu?

“Haiiiii ^_^” Teriakku dari kejauhan sambil melambaikan tangan. Sedikit kaumenoleh, melihatku, namun bukan mataku—yang seperti biasa kaulakukan. Kaumelihatku utuh. Tanpa beban. Kurasakan kebahagiaanmu. Kurasakan sakitmu jika sampai meneteskan air suci ini. Kuhirup dengan mata, kusekat dengan garis semu di bawah kelopak menggantung hitam bak mata panda. Kupertahankan posisi tergenangnya, susah mengukir senyum, namun hanya itu yang mungkin membuatmu bahagia—karena kumelihat kebahagiaanmu.

Kauterus menari, kautersenyum, senyum yang tak pernah berubah keindahannya semenjak kali pertama bertemu denganmu. Sungguh aku ingin mempunyai sekat yang lebih tebal lagi, Tuhan. Jangan sampai ‘air asin’ ini mengalir di pipi—dan terlihat olehnya.
:’)


      Anonymous time..

1 komentar:

Anonymous said...

Pasti zet bahagia baca ini :)

Post a Comment

Tuliskan komentar Anda di bawah ini.

 

just say WHATEVER ツ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea