Bismillah..
Aku
tuliskan ini ketika beberapa hari terakhir tidur yang seharusnya nyenyak,
berubah sebaliknya. Lebih menyibukkan diri mengadu kepada sang Maha Tahu, Dia
yang tak pernah bosan mendengar kalimat do’a yang lantunannya sama setiap hari,
setiap malam, setiap detik.
21
Oktober 2013, tepatnya sekitar jam 3 sore, kala itu aku sedang berada di perpustakaan
kampus, hendak melaksanakan sholat ashar. Entah pikiranku buyar, air tumpah
dari langit. Keadaan yang sangat aku nanti-nantikan sejak awal Oktober lalu.
Masih ingat pesanku di pagi buta? “Happy 1st October! Semoga
hari-hari kita selalu bahagia. ^_^’” Kalimat yang aku suka, kalimat yang sudah
daridulu kurancang dan akan kukirimkan ketika Oktober tiba. Aku menyukai hujan,
bagiku ketika hujan aroma tanah meninggi, kegersangan yang ada hilang bersama
guyurannya.
Angin
kencang, namun lembut, menggeser posisi jatuhnya air dari genteng ke tanah. Aku
bayangkan, air itu seakan menari-nari menghiburku. Berlenggak-lenggok,
bergoyang, entah aku tak mengerti detailnya, tapi Allah Maha Tahu apa yang tak
pernah aku tahu.
Itulah
hujan, aku tersenyum kecil melihat itu. Memikirkan rasa yang sepertinya air itu
mengerti, memahami. Aku ingin menikmati ini lebih lama lagi, Tuhan. Aku mohon
izinkanlah. Aku mohon.
YaAllah,
aku mohon beri aku pemahaman kepada hal yang belum aku pahami. Bunga yang
selama ini aku jaga dan kuberi pupuk, akhirnya Kauturunkan hujan untuk
menghidupinya lebih lama daripada ini. Terima kasih.
Mungkin,
hanya Engkau yang tahu, beberapa hari ini aku tak seperti biasanya, di sini, di
tempat berpetak ini. kalimat itu kubaca dan terus kupahami maknanya. Bertolak
belakang dengan apa yang aku inginkan. Kegemaranku juga sekarang berbeda,
dulunya ketika membeli juice di
warung dekat kos-kossan, aku tak pernah merubah selera penjualnya. Namun
sekarang, “Bu, beli juice melon, tapi
gulanya sedikit. :’)
Aku
sebenarnya sudah teramat bahagia, sudah terbiasa akan hal itu, aku bahagia
dengan apa yang aku pilih, itu hanya perasaan lalu yang aku ceritakan, dan
samasekali tak berpengaruh dengan keadaan sekarang, tidak samasekali. Aku sudah
membayangkan ketika sampai di pulau itu nanti, akan kuceritakan tentang
kehidupanku di sini, dan akan kuucapkan terima kasih atas berjuta ilmu yang tak
pernah ku dapat dari tempatku menuntut ilmu di sini. Kubayangkan rasa banggamu
karena bisa membuatku seperti apa yang diinginkan orang tuaku. Ku katakan pada
mereka, “I have a power life, so that I wanna guard it, cause I’m happy”. Tapi
sekarang? Aku diminta menikmati kopi pahit. Atau? Kopi pahit tapi gulanya
sedikit. :’)
0 komentar:
Post a Comment
Tuliskan komentar Anda di bawah ini.