Monday, November 18, 2013

Penantian Hujan ‘KITA’ di Tempat yang Berbeda

Diposkan oleh Unknown di Monday, November 18, 2013

Bismillah..

Aku tuliskan ini ketika beberapa hari terakhir tidur yang seharusnya nyenyak, berubah sebaliknya. Lebih menyibukkan diri mengadu kepada sang Maha Tahu, Dia yang tak pernah bosan mendengar kalimat do’a yang lantunannya sama setiap hari, setiap malam, setiap detik.

21 Oktober 2013, tepatnya sekitar jam 3 sore, kala itu aku sedang berada di perpustakaan kampus, hendak melaksanakan sholat ashar. Entah pikiranku buyar, air tumpah dari langit. Keadaan yang sangat aku nanti-nantikan sejak awal Oktober lalu. Masih ingat pesanku di pagi buta? “Happy 1st October! Semoga hari-hari kita selalu bahagia. ^_^’” Kalimat yang aku suka, kalimat yang sudah daridulu kurancang dan akan kukirimkan ketika Oktober tiba. Aku menyukai hujan, bagiku ketika hujan aroma tanah meninggi, kegersangan yang ada hilang bersama guyurannya.

Angin kencang, namun lembut, menggeser posisi jatuhnya air dari genteng ke tanah. Aku bayangkan, air itu seakan menari-nari menghiburku. Berlenggak-lenggok, bergoyang, entah aku tak mengerti detailnya, tapi Allah Maha Tahu apa yang tak pernah aku tahu.

Itulah hujan, aku tersenyum kecil melihat itu. Memikirkan rasa yang sepertinya air itu mengerti, memahami. Aku ingin menikmati ini lebih lama lagi, Tuhan. Aku mohon izinkanlah. Aku mohon.

YaAllah, aku mohon beri aku pemahaman kepada hal yang belum aku pahami. Bunga yang selama ini aku jaga dan kuberi pupuk, akhirnya Kauturunkan hujan untuk menghidupinya lebih lama daripada ini. Terima kasih.

Mungkin, hanya Engkau yang tahu, beberapa hari ini aku tak seperti biasanya, di sini, di tempat berpetak ini. kalimat itu kubaca dan terus kupahami maknanya. Bertolak belakang dengan apa yang aku inginkan. Kegemaranku juga sekarang berbeda, dulunya ketika membeli juice di warung dekat kos-kossan, aku tak pernah merubah selera penjualnya. Namun sekarang, “Bu, beli juice melon, tapi gulanya sedikit. :’)


Aku sebenarnya sudah teramat bahagia, sudah terbiasa akan hal itu, aku bahagia dengan apa yang aku pilih, itu hanya perasaan lalu yang aku ceritakan, dan samasekali tak berpengaruh dengan keadaan sekarang, tidak samasekali. Aku sudah membayangkan ketika sampai di pulau itu nanti, akan kuceritakan tentang kehidupanku di sini, dan akan kuucapkan terima kasih atas berjuta ilmu yang tak pernah ku dapat dari tempatku menuntut ilmu di sini. Kubayangkan rasa banggamu karena bisa membuatku seperti apa yang diinginkan orang tuaku. Ku katakan pada mereka, “I have a power life, so that I wanna guard it, cause I’m happy”. Tapi sekarang? Aku diminta menikmati kopi pahit. Atau? Kopi pahit tapi gulanya sedikit. :’)

0 komentar:

Post a Comment

Tuliskan komentar Anda di bawah ini.

 

just say WHATEVER ツ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea